Postingan

Kamis, 30 Oktober 2008

Sahabatku, inilah hari kematianmu..



Sahabatku,
Mari sejenak kita lupakan kesibukan duniawi kita..
Lupakanlah sejenak jabatan, harta, kemewahan dan kesenangan yang saat ini kita nikmati..

karena cepat atau lambat kematian akan menghampiri kita..
dan kematian adalah pemutus segala kenikmata,
cepat atau lambat, kita akan berpisah dengan apa yang kita cintai,
anak, istri, suami, adik, kakak, ayah juga ibu...

Bayangkanlah saudaraku,
hari dimana saat itu di hadapanmu, berdiri sesosok yang tidak engkau undang keberadaannya..
sosok yang selama ini kita berlari darinya,
tapi ia datang membawa pesan dari Tuhannya..
Allah SWT.. Dzat yang selama ini sering kita lupakan.. Dzat yang Maha Dahsyat Cinta dan SiksaNya..

Pesannya adalah bahwa hari ini hari kematianmu.. Saat itu engkau hendak berontak, berlari, berteriak...
Tapi kaki terhenti dan mulut pun tertutup.. Engkau sama sekali tidak bisa berlari darinya..
Padahal saat itu engkau sedang bermaksiat kepada Allah SWT, dan amal shalih mu sungguh tiada yang dapat engkau banggakan..

Bayangkanlah saat sosok itu, dengan wajah hitam legam menyeramkan menghampirimu..
Dengan kasar ia menyentuhmu, hendak menarik ruhmu dari jasad yang selama ini menemani kita..
Duhai.. sakitnya tiada berperi.. sakit yang belum pernah engkau rasakan sebelumnya..
engkau menjerit sekuat-kuatnya.. tapi tiada yang mendengarkan..
Engkau menangis.. meratapi dosa-dosa yang tiap waktu menghiasi hidupmu...
Tetapi tiada lagi waktu untuk bertobat.. semua sudah terlambat..
Urat-uratmu terputus, keringat bercucuran, airmata meleleh dari tubuhmu yang perlahan mulai mendingin...

Saat ruhmu sudah mencapai ditenggorokan, engkau tercekat..
engkau melihat dirimu sendiri dalam keadaan sungguh menyedihkan..
Matamu terbelalak, hari yang ditakuti telah tiba...

Dan orang-orang yang engkau kasihi pun menangisi kepergianmu..
Sayup-sayup engkau mendengar orang menshalatimu setelah memandikanmu,
lalu tak lama kemudian engkau akan dibawa ketempat tinggalmu yang terakhir.. liang kubur..
setiap langkah para pelayat menyeretmu ke sana..
engkau berteriak..
JANGAN..JANGAN BAWA AKU KE SINI!
AKU TAKUT SENDIRI!
AKU TAKUT AZAB!

Tapi semua sudah terlambat, tidak ada lagi yang bisa mendengarmu
Saatnya engkau mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu..

Kubur memanggil-manggil namamu..
"Duhai Fulan.. kemarilah.. mari kemari..."
"Sudah lama aku menanti tubuhmu yang busuk karena kemaksiatan yang selalu engkau perbuat...akulah rumah kesendirian, rumah cacing, ular, taman dari taman-taman neraka.. dimana sakitnya azab akan bertambah hari ke hari"..

kemudian, setelah engkau dimasukkan ke dalam kubur, dan orang-orang yang mengantarmu pulang, engkau tinggal sendiri, dalam kegelapan..engkau tidak lain dari seonggok bangkai yang mulai membusuk..

Ruhmu dibawa naik ke arsy Allah SWT..
Disetiap lapis langit yang engkau lewati, para penghuni langit bertanya
"Duhai, busuk sekali ruh ini.. ruh pendosa siapa kah ini ?"
maka dijawablah bahwa ini adalah ruh mu..
Demikian seterusnya sampai engkau dihadapkan pada Robb penciptamu..

Tapi Robb tak berkenan menatap wajahmu..
Ia membuang wajahnya dari menatapmu..
Ia tak sudi padamu..
Duhai, kemalangan apa lagi yang lebih malang daripada itu, saudaraku?
Lalu Allah melempar ruhmu dengan sekeras-kerasnya dari Langit menuju kembali ke kuburanmu...
Ya Robb.. Betapa sakitnya diri ini ketika terhempas ke dalam kubur..

Ya Allah.. ampunilah aku
ampunilah hambamu ini..
Cintailah aku..
cintailah aku..
Read

Selasa, 28 Oktober 2008

Ah..Dunia..dunia..

Hidup ini singkat.
Tak terasa waktu telah banyak berlalu.
Umur manusia normal sekitar 60 tahun.
Berapa umur anda sekarang?
10, 20, 25, 30, atau bahkan 59 tahun?
Tinggal anda kurangi saja.

Lalu, dari umur yang telah anda habiskan, sudah sejauh mana hubungan anda dengan Sang Pencipta? Sudah berapa banyak hafalan alquran kita?sudah seberapa dalam kekhusu'an kita dalam shalat?atau bisa jadi itu semua sudah kita lupakan dan hanya ada dalam KTP kita?

Bisa jadi hari ini hari kematian anda. Bisa jadi malaikat Izrail mendatangi anda saat sedang membaca tulisan saya ini.
Para shahabat Rasulullah SAW bahkan tidak yakin masih hidup saat melangkahkan satu kaki berikutnya.
Tapi entah mengapa, kita begitu terlena dengan dunia dan segala tipu dayanya..

Bila kematian itu tiba... Entahlah bagaimana pedih yang kita rasakan. Seluruh syaraf kita yang jutaan itu akan terputus satu persatu.
Dosa kita menggunung.
Ibadah kita begitu sedikit. itupun kadang tidak ikhlas. kadang ingin pujian dari manusia.
Dari ibadah yang sedikit itu, belum tentu semua diterima Allah. Shalat kita yang sering terlambat, hati kita yang tidak terjaga, mata, lisan... duhai... tidak sanggup kita menghitung betapa banyak kemaksiatan yang telah kita lakukan. Hari demi hari.
Jika demikian, pantaskah kita memperoleh syurgaNya?
Betapa ruginya kita...

Ya Allah, Dzat yang menguasai hidup dan mati kami..
jadikanlah hidup dan mati kami adalah hidup yang sesuai dengan tuntunanMu..
Amiin
Read

Sabtu, 25 Oktober 2008

Karena Hidup Harus Bermanfaat


Hidup ini singkat.

Tak terasa, detik demi detik telah berlalu. Dan ia takkan pernah kembali.

Ia akan menjadi sebuah saksi atas apa yang telah kita goreskan padanya.

Yakinlah, bahwa semua yang telah kita goreskan, akan ditunjukkan pada kita. Dan setiap perbuatan pasti ada balasannya.


Kini, hari ini, detik ini. Dan detik ini akan berganti dengan detik yang lain.

Makin hari, makin dekat dengan kematian. Entah dalam kondisi bagaimana kita menghadap Rabb.


Ya Allah..

Dosa makin bertambah, Ibadah berkurang malah..

hari demi hari disibukkan dengan dunia. terlena.


Harus sekuat tenaga mengumpulkan bekal kepulangan kita menuju negeri abadi.

Tiap hari harus lebih baik. Tiap hari harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Buat diri, Keluarga dan orang lain.


Siapa tahu, dari kebaikan kecil yang kita perbuat, membuka kecintaan Allah pada kita. Hingga saat kita berjumpa denganNya kelak, adalah perjumpaan yang penuh kecintaanNya. Dan bukankah itu yang kita cari?


Tanjungpinang, 25 Oktober 2008
Read

About

Website resmi Agung Hermawan Efendi, Seorang Brand Maker. Pemilik beberapa brand. Berdomisili di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia.

Hubungi : kaospinang@gmail.com untuk berkomunikasi.

Social Links

<a href="http://www.4shared.com/audio/x6mWiXZm/renungan_kaospinang.html" target=_blank>renungan kaospinang.mp3</a>