Postingan

Rabu, 26 Mei 2010

Shalat Dhuha Lancarkan Urusan Saya!

Pertama, kita harus samakan persepsi terlebih dahulu, bahwa dalam kehidupan di dunia ini, sebenarnya tidak ada istilah ‘kebetulan’, melainkan semua sudah di setting dan diatur sedemikian rupa oleh Sang Pencipta yang Maha Tahu.

Dan rezeki adalah apa yang bermanfaat bagi kita, dari manapun asalnya, disadari ataupun tidak. (ini versi saya, mohon dikoreksi jika salah)

Oke, kalau begitu yuk kita lanjut.

Saya (Insya Allah) adalah orang yang amat percaya bahwa tidak ada perintah Tuhan yang sia-sia. Semua penuh makna, dan semua pasti ada manfaatnya bagi (terutama) jin dan manusia.

Kaitannya dengan shalat Dhuha, pernah suatu waktu, kurang lebih tiga-empat minggu lamanya, saya mulai sering meninggalkan shalat dhuha. Karena kesibukan yang luar biasa. Begitu setiap hari. Jujur saja, hati jadi gelisah rasanya, dada serasa sempit menghimpit dan urusan koq yang harusnya mudah jadi susah? Bahkan rasanya diri mulai tenggelam dalam kesibukan yang tidak ada hentinya.

Rezeki yang tampak didepan mata, koq tiba-tiba hilang begitu saja. Padahal saya saat itu amat butuh dana untuk pribadi dan usaha. Sebelumnya, ada pihak yang menyanggupi memberi pinjaman 90 juta untuk usaha kaospinang.com saya dengan nilai agunan jauh dibawah plafon pinjaman. Jujur, saat saya mulai meninggalkan dhuha, saya merasa bahwa rencana itu tidak akan berjalan mulus. Benar saja, Proses pencairan memakan waktu lama, padahal permasalahannya sederhana saja, dan selalu adaaa saja hal yang membuat pencairan itu tertunda. Bahkan pada akhirnya, yang bersangkutan hanya menyanggupi memberi pinjaman separuhnya yang entah kapan cairnya.

Hingga pada suatu hari, saya introspeksi, saya merasa harus kembali, mengisi hari dengan sesuatu yang pasti, yang amat dicintai Ilahi Robbi. Hari itu, ada banyak ‘kewajiban’ yang harus saya tunaikan. Jumlahnya jutaan, angkanya tak bisa saya rinci.

Ya, shalat dhuha. Pagi itu setengah delapan pagi saya sempatkan shalat dhuha sekhusu’nya. Walau mulai terasa berat, saya paksakan. Selesai shalat, saya coba hubungi (baca:ikhtiar) salah satu rekan saya, singkat cerita, saya pinjam 7 juta untuk nambah dana yang dibutuhkan usaha dengan kompensasi yang telah disepakati. Jam setengah sembilan, kawan saya itu menelepon saya, dia bilang, sudah ditransfer dan kalau 7 juta jumlahnya nanggung, jadi dia genapkan 10 juta. Wah, alhamdulillaah, jauh lebih bagus!

Jam 10-11 pagi. Hape saya berbunyi, pihak yang berkenan meminjamkan dana besar itu menelepon dan mengatakan bahwa dana 50 juta diusahakan cair siang ini, tinggal saya menandatangani berkas yang dibutuhkan. Walaupun tadinya berharap dapat 90 juta, tapi karena kualitas dan kuantitas dhuha yang tidak seberapa, Saya langsung menyetujui.

Akhirnya, dalam waktu satu hari, saya dapat suntikan dana 60 juta, dan urusan saya pun dapat diselesaikan. Pagi dhuha, langsung dibayar Yang Maha Kuasa. Alhamdulillaah!
Read

Kru & Potensi Menebarkan Kebaikan

Salam sukses dunia akhirat!

Bagi saya, kru adalah asset yang bisa melejitkan potensi pertumbuhan perusahaan dan juga potensi menebarkan kebaikan.

Kenapa?
Disaat ada beberapa perusahaan yang membatasi pegawainya untuk melakukan ibadah, saya justru melakukan sebaliknya di Kaospinang. Saya amat menganjurkan tiap kru saya untuk melakukan apapun yang baik dan bermanfaat, selagi tidak mengganggu tanggungjawabnya di perusahaan. Misalnya mengaji, shalat, browsing internet, membaca buku, dan sebagainya.

Minggu ini, Kaospinang menambah 2 kru baru. Sehingga sudah ada 3 kru, dan insya Allah seiring pertumbuhan usaha yang menakjubkan, kru akan terus bertambah. Saat ini saya sedang membuat konsep agar aktivitas usaha saya, selalu ada nilai kebaikan di dalamnya. Untuk kru yang wanita, saya anjurkan untuk menutup aurat terutama jika sudah melewati masa percobaan. Bahkan rencananya, mulai Juni 2010, setelah melakukan doa pagi, saya akan ‘mewajibkan’ kru untuk melakukan shalat dhuha bergantian. Selain menganjurkan untuk bersedekah semampunya tentunya.

Jadi, saat mereka tidak lagi bekerja di Kaospinang, ada nilai nilai kebaikan yang (semoga) akan terus mereka bawa. Bayangkan, jika kebiasaan baik itu mereka tularkan pada sekitar mereka. Hmmm...Dahsyat bukan?! Bukankah amal jariyah akan terus memberikan ‘profit’ bagi kita walaupun barangkali saat itu sudah tinggal nama?

Bagi saya ini bisnis tidak hanya untuk memperoleh nilai lebih di dunia, tapi juga di akhirat.

Dan yang pasti, bisnis kebaikan, tidak ada ruginya!
Semoga bermanfaat sobat,
Read

Senin, 17 Mei 2010

bukan seberapa besar uang yang engkau terima, tapi bagaimana cara engkau mendapatkannya. (dapat hikmah malam ini..hehe)
Read

Sabtu, 15 Mei 2010

Dont think the problem, think the SOLUTION. (Agung Hermawan-Kaospinang.com)
Read
We cant change our lives while we dont change our mindset - (Agung Hermawan-Kaospinang.com)
Read

Bisnis bukan hanya untuk profit duniawi semata

Sudah selayaknya ketika kita terjun ke dunia wirausaha atau bisnis, bukan hanya materi yang dijadikan sasaran utama.

Bila bisnis bukan hanya bicara profit duniawi semata, saya yakin kita bisa memberi sesuatu yang lebih untuk sekitar kita.

Bisnis seharusnya juga bicara tentang manfaat. Apa kontribusi positif buat alam semesta, apa nilai lebih yang bisa diterima nasabah tercinta, dan yang lebih penting lagi apakah bisnis kita bisa kita jadikan sebagai salah satu bekal terbaik menuju kehidupan nyata setelah hidup ini yang teramat jelas betapa fana?

Begitu banyak bisnis yang amat tidak peduli dengan lingkungan, betapa keberadaannya merusak bumi, katakanlah bisnis kayu hutan liar yang menggiurkan, tambang yang hebat omsetnya, dan sebagainya. Tapi sering kali kita terlupa limbah yang kian bertambah, hutan yang digunduli tanpa reboisasi, alam bekas penambangan yang dibiarkan hancur begitu saja. Kita tidak lebih baik daripada hewan ternyata...

Pun juga, betapa banyak bisnis yang melupakan efek negatif terhadap masyarakat. Minuman keras yang dijual bebas. Bahkan saya sering kali tercengang melihat di daerah saya, Tanjungpinang, anak-anak remaja begitu bebasnya membeli di supermarket ternama. Ataupun bisnis lain yang tidak berpikir halal haram, baik buruk, yang tidak mungkin saya sebutkan disini karena alasan etika.

Bisnis selayaknya adalah bisnis yang bisa membuat dunia akhirat lebih baik.

Jadi, bagaimana dengan bisnis anda?
Read

About

Website resmi Agung Hermawan Efendi, Seorang Brand Maker. Pemilik beberapa brand. Berdomisili di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia.

Hubungi : kaospinang@gmail.com untuk berkomunikasi.

Social Links

<a href="http://www.4shared.com/audio/x6mWiXZm/renungan_kaospinang.html" target=_blank>renungan kaospinang.mp3</a>